Sejarah Sekilas Pondok Pesanten
Babakan Ciwaringin MENGENAL BIOGRAFI FIGUR KH. MUHAMMAD AMIN HALIM
Pada Tahun 1927 M tepatnya di desa merta Cirebon Utara telah lahir seorang tokoh pejuang islam, khususnya di desa babakan beliau adalah al maghfurlah KH Muhammad Amin Halim yang nama lengkapnya adalah KH Muhammad Amin Abdul halim selaku generasi penerus dalam memperjuangkan kepesantrenan di wilayah babakan selatan Saat beliau kecil, beliau selalu mengisi hari-harinya dengan mengaji pada kiyai yahya di desa buyut cirebon utara yang kemudian perjuangannya dilanjutkan untuk mesantren di desa babakan ciwaringin cirebon tepatnya pada KH. Masduki Ali. Setelah sekian lama beliau menimba ilmu di desa babakan kemudian ia melanjutkan untuk mencari ilmu ke Arjawinangun pada KH. Syatori ayah KH. Ibnu Ubaidilah Syatori. Seusai mesantren di arjawinangun, beliau melanjutkan ke pesantren tebu ireng pada Hadratus syeikh KH. Hasyim As'ari. Dengan di dasari sebuah tekad yang mantap dan pasti, beliau melanjutkan ke pesantren lasem pada KH. Ma'sum. Kemudian dilanjutkan ke pesantren sarang Rembang pada KH. Zubair yang pada akhirnya masa pesantren beliau berakhir di pesantren lirboyo kediri yang pada saat itu di asuh oleh KH. Abdul Karim ( Mbah Manap ) dan KH. Mahrus 'Ali yang berasal dari desa gedongan cirebon utara. Sewaktu mesantren di lirboyo, beliau mendirikan organisasi santri jawa barat bersama teman-temannya diantaranya KH. Royyani dari Brebes, organisasi : Sepulang dari pesantren lirboyo beliau diangkat mantu oleh Al marhum Al magfurlah KH. Abdul Hanan yang kemudian ditugasi untuk ikut serta memajukan MHS. Bermula dari tahun 1970 M beliau pernah menjadi kepala Madrasah Al Hikamus Salafiyyah tingkat 'Aliyah hingga tahun 1990 M. Beliau juga pernah menjabat directorium MAAIN ( Sekarang MAN ) Babakan Ciwaringin dari tanggal 23 Mei 1970 hingga tanggal 25 November 1970 M. Setelah menjalani usia selama 63 tahun tepatnya pada tahun 1990 M beliau berpulang Kerahmatullah dengan meniggalkan 9 anak ( KH. Zamzami Amin, KH. Marzuki Ahal, Ust. H. Muhammad Thoha, Ust. H. Saefullah Amin, Ust. H. Nasruddin, Ust. H. Syahid Fanani, Ustd Royyanahch, Ust. H. Ali Hanan, Ustd. Zuhriatul 'Aini ). Sebelum Wafat beliau pernah Wasiat kepada anaknya yang pertama ( KH. Zamzami Amin ).
" Zam !!! Urip aja di gawe angel, Gawea Gampang, sebab agama islam iku gampang " beliau ucapkan Wasiat itu berulang-ulang sebagai penguat untuk dijadikan pegangan hidup kelak, baik untuk anak-anaknya dan santri-santrinya. Akhirnya perjuangan beliau diteruskan oleh putra-putra beliau dalam menhgidupkan jariah abahnya yaitu berupa pesantren yang bernama Mu'allimin.
Babakan Ciwaringin MENGENAL BIOGRAFI FIGUR KH. MUHAMMAD AMIN HALIM
Pada Tahun 1927 M tepatnya di desa merta Cirebon Utara telah lahir seorang tokoh pejuang islam, khususnya di desa babakan beliau adalah al maghfurlah KH Muhammad Amin Halim yang nama lengkapnya adalah KH Muhammad Amin Abdul halim selaku generasi penerus dalam memperjuangkan kepesantrenan di wilayah babakan selatan Saat beliau kecil, beliau selalu mengisi hari-harinya dengan mengaji pada kiyai yahya di desa buyut cirebon utara yang kemudian perjuangannya dilanjutkan untuk mesantren di desa babakan ciwaringin cirebon tepatnya pada KH. Masduki Ali. Setelah sekian lama beliau menimba ilmu di desa babakan kemudian ia melanjutkan untuk mencari ilmu ke Arjawinangun pada KH. Syatori ayah KH. Ibnu Ubaidilah Syatori. Seusai mesantren di arjawinangun, beliau melanjutkan ke pesantren tebu ireng pada Hadratus syeikh KH. Hasyim As'ari. Dengan di dasari sebuah tekad yang mantap dan pasti, beliau melanjutkan ke pesantren lasem pada KH. Ma'sum. Kemudian dilanjutkan ke pesantren sarang Rembang pada KH. Zubair yang pada akhirnya masa pesantren beliau berakhir di pesantren lirboyo kediri yang pada saat itu di asuh oleh KH. Abdul Karim ( Mbah Manap ) dan KH. Mahrus 'Ali yang berasal dari desa gedongan cirebon utara. Sewaktu mesantren di lirboyo, beliau mendirikan organisasi santri jawa barat bersama teman-temannya diantaranya KH. Royyani dari Brebes, organisasi : Sepulang dari pesantren lirboyo beliau diangkat mantu oleh Al marhum Al magfurlah KH. Abdul Hanan yang kemudian ditugasi untuk ikut serta memajukan MHS. Bermula dari tahun 1970 M beliau pernah menjadi kepala Madrasah Al Hikamus Salafiyyah tingkat 'Aliyah hingga tahun 1990 M. Beliau juga pernah menjabat directorium MAAIN ( Sekarang MAN ) Babakan Ciwaringin dari tanggal 23 Mei 1970 hingga tanggal 25 November 1970 M. Setelah menjalani usia selama 63 tahun tepatnya pada tahun 1990 M beliau berpulang Kerahmatullah dengan meniggalkan 9 anak ( KH. Zamzami Amin, KH. Marzuki Ahal, Ust. H. Muhammad Thoha, Ust. H. Saefullah Amin, Ust. H. Nasruddin, Ust. H. Syahid Fanani, Ustd Royyanahch, Ust. H. Ali Hanan, Ustd. Zuhriatul 'Aini ). Sebelum Wafat beliau pernah Wasiat kepada anaknya yang pertama ( KH. Zamzami Amin ).
" Zam !!! Urip aja di gawe angel, Gawea Gampang, sebab agama islam iku gampang " beliau ucapkan Wasiat itu berulang-ulang sebagai penguat untuk dijadikan pegangan hidup kelak, baik untuk anak-anaknya dan santri-santrinya. Akhirnya perjuangan beliau diteruskan oleh putra-putra beliau dalam menhgidupkan jariah abahnya yaitu berupa pesantren yang bernama Mu'allimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar